oleh

Olahraga Berkuda, Rekreasi dan Bermanfaat bagi Kesehatan

SEJAK Covid-19 melanda Indonesia pada 2019, setidaknya telah membuat sejumlah aktivitas kehidupan terganggu. Untuk mencegah penularan virus Corona, pemerintah memberlakukan protokol kesehatan yang dikenal dengan istilah 5M atau mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

 

Maka itu, masyarakat dituntut kreatif dan inovatif guna meningkatkan kesehatan dan imunitas tubuh. Salah satu kegiatan positif yang terasa tepat yakni olahraga berkuda.

 

Sebab, dengan olahraga berkuda ini, kita dapat mengisi waktu luang di masa pandemi. Selain banyak manfaat bagi kesehatan, berkuda juga dapat mengurangi rasa stres, sesudah melakukan aktivitas sehari-hari. Semisal, sepulang dari kerja, kita dapat rehat sejenak dengan olahraga berkuda.

 

Dengan olahraga yang tepat, setidaknya bisa menguatkan imunitas dan meminimalisir penyebaran virus dalam tubuh.

 

Melihat positifnya olahraga menjaga imunitas dalam tubuh, sejumlah olahraga menjadi viral saat pandemi berlangsung. Oiahraga-olahraga tersebut antara lain bersepeda, e-sport, golf, dan berkuda.

 

Olahraga berkuda memang kian populer dengan tampilnya kalangan selebritas dan artis yang memiliki hobi berkuda. Bahkan artis-artis cantik seperti Anya Geraldine, Nabila Syakieb, Dian Sastrowardoyo, dan Kezia Aletheia, kerap mempublikasikan kegiatan berkuda mereka.

 

Bahkan, sejumlah media asing ternama, seperti Gulf News, media berbahasa Inggris dari Dubai, Uni Emirat Arab, menulis sebuah artikel tentang manfaat olahraga berkuda. Dalam artikel tersebut, secara singkat dan jelas disebutkan bahwa berkuda memiliki beberapa manfaat.

 

Adapun sejumlah manfaat olahraga berkuda, yakni pertama, melatih otot inti. Ternyata juga salah satu bentuk kebugaran isometrik, yang dapat memperkuat inti tubuh. Hanya dengan menyeimbangkan tubuh kita pada si kuda, penunggang berlatih untuk menggunakan otot tertentu.

 

Kedua, menguatkan otot paha. Menunggangi kuda dapat melatih otot bokong, paha depan, dan paha belakang. Otot akan mengencang dan mengendur saat bergerak naik dan turun bersama kuda.

 

Ketiga, membakar kalori. Menurut Federasi Berkuda Inggris, kuda berlari pelan selama 30 menit membakar sekitar 360 kalori dan membantu mengencangkan perut.

 

Keempat, meningkatkan fleksibilitas. Faktanya, dengan menunggang kuda, bagian tertentu dari tubuh, seperti pinggul, cenderung meningkat dalam hal kelenturan, bergantung pada semakin sering penunggang mencobanya.

 

Kelima, bermanfaat untuk kesehatan mental. Kuda juga dikenal karena kualitas penghilang stresnya. Sejak 600 tahun SM, ada bukti bahwa orang Yunani kuno mengakui nilai terapeutik kuda.

 

Jadi berkuda bukan hanya aktivitas rekreasi yang mahal semata. Karena, banyak yang mengetahui harga seekor kuda tidaklah murah, bahkan bisa mencapai miliaran rupiah.

 

Berbicara tentang olahraga berkuda, Anton Pratama selaku CEO dari Kezzilaz, mengatakan bahwa olahraga berkuda menjadi pilihan masyarakat saat ini yang dianggap menarik. Karena, selain menyehatkan juga dapat menjadi ajang rekreasi, lantaran diadakan di arena lapangan terbuka.

Riki Herista (6019058), Universitas PGRI Silampari Lubuklinggau. Rikiherista15@gmail.com

(Tugas pendidikan olahraga rekreasi)

Dosen pengampu : Wawan Syafutra,M.pd

Komentar