Kabarkan.co.id – Musi Rawas – Dengan adanya Kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) rupanya menjadi dampak yang Luar biasa bagi petani di Kabupaten Musi Rawas. Sabtu (10/8/2022)
Hal ini di ketahui ketika Kontributor Berita Kabarkan.co.id Secara langsung menemui petani yang saat itu sedang melakukan aktivitas membajak sawah di Desa Ketuan, Kabupaten Musi Rawas.
Saat itu kami menjumpai Pak Majidi (41) yang sedang mengemudikan traktornya. Ketika di tanyakan tentang bagaimana dampak dari kenaikan BBM yang di rasakan olehnya sebagai seorang petani.
Dengan senyum yang ramah dirinya menjawab ” Aduh pak Ampun tenan, dengan kenaikan ini menjadi dampak yang membuat kita bingung Karena semuanya jadi naik termasuk ongkos membajak sawah, ” Ucapnya
Bahkan Pak Majidi sampai memukul tangki Traktornya hingga penyok, hal itu di lakukan karena jengkel sebab mesin traktor macet akibat beli solar eceran yang harganya lebih mahal tetapi mesin rusak.
Sedangkan untuk membeli solar subsidi dengan menggunakan jerigen tidak di layani,
” Saya berharap kami pemilik traktor dapat membeli solar subsidi dengan jerigen agar traktor dapat beroperasi dan juga mengurangi ongkos bagi penyewa traktor , ” Harapnya.
Dirinya menjelaskan untuk satu petak kecil yang biasanya ongkos bajak cuma 25 Ribu rupiah sekarang jadi 50 ribu rupiah, Itupun yang punya sawah harus cari solar sendiri karena dirinya tidak bisa mendapatkan solar subsidi.
Rupanya Pak Majidi bukan pemilik sawah tetapi sebagai pembajak yang di sewa oleh Pak Irom (48) dan ketika kami temui Pak Irom beliau membenarkan apa yang di ceritakan oleh Pak Majidi.
Pak Irom juga mengeluhkan tentang harga pupuk dan herbisida juga insektisida yang terus naik, Saat kami tanyakan mengapa tidak pakai pupuk bersubsidi beliau menjawab susah mendapatkannya.
Saat kami tanya tentang pengeringan Irigasi yang belum di buka dan kenapa tidak berganti jagung seperti yang lain akibat pengeringan.
” Saya nekat menanam padi saat pengeringan karena kemarin saya lihat air mengalir agak besar, Rupanya di tutup lagi, Dan sekarang selain menyedot dengan menggunakan genset paling mengandalkan air hujan ” Ucapnya dengan nada lesu, Karena selain harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar.
Drinya berharap pemerintah segera menyelesaikan proyek irigasi agar bisa menanam padi tanpa takut kekurangan air.
Soal dirinya tidak ikut menanam jagung karena tanah sawahnya terlalu becek sehingga kurang bagus jika harus di tanami jagung. (Ay)
Komentar