oleh

Seminar Kepemudaan, Peran Generasi Milenial Dalam Mensukseskan Pesta Demokrasi 2024

Kabarkan.Co.id – Kepahiang – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup Kel 72 membuat seminar kepemudaan dengan tema “ peran generasi milenial dalam mensukseskan pemilu 2024.

Acara tersebut berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kabupaten kepahiang yang hadir dan menjadi narasumber dalam kegiatan seminar kepemudaan yang bertempat di Aula SDN 09 Kabawetan, Minggu (13/08/2023)

Adapun yang hadir dari pihak KPU yaitu
Anthaka Ramadhan dari devisi SDM dan sosialisasi, Iin Gustiawan devisi Hukum dan Pengawasan yang hadir juga sekaligus sebagai pemateri.

Komisioner KPU menyampaikan generasi milenial ini menjadi garda terdepan dalam pesta demokrasi dan menjadi pelopor demokrasi yang damai kepada kalangan masyarakat banyak.

“Kalangan Milenial dan Generasi muda harus peduli karena memiliki peran sentral dalam menentukan arah bangsa, maka dari itu hendaknya mereka tidak melakukan golput (golongan putih) alias tidak memilih.” ujarnya.

Kegiatan ini melibatkan seluruh mahasiswa kuliah kerja nyata Se-Kecamatan Kabawetan Kepahiang dan Karang taruna Se-kecamatan Kabawetan juga Tokoh masyarakat dan rekan- rekan PPS Se-Kecamatan kabawetan.

Memilih Golput Pada pergelaran Pemilu 2024 mendatang hendaknya bukanlah solusi dan juga bukan menjadi sebuah pilihan.

Ketua Kelompok KKN 72 Rocky kaprawi menyampaikan bahwa generasi milenial ini harus peduli dan harus ikut andil dalam pesta demokrasi 2024 ini, Sebab kemajuan suatu bangsa dan suatu provinsi atau kabupaten ada 25% tugas dan tanggung jawab dari generasi milenial.

“Generasi milenial harus menjadi pelopor sebagai agen penolakan politik uang yang sebenarnya merugikan kita sendiri, hal ini kita lakukan agar sistem demokrasi bisa berjalan dengan baik, Tetaplah ikut dalam pesta demokrasi tersebut dengan memilih pemimpin yang kita anggap tepat dan dapat melakukan tugasnya dengan baik serta tidak Golput, “ucapnya.

Menurut Roky, Demokrasi adalah salah satu yang menjadi pilar penting dan kontribusi masyarakat secara langsung dan nyata dalam perubahan kepemimpinan sebuah negara, dalam hal itu adalah berjalannya Pemilu.

Kemudian, masyarakat dalam sebuah negara yang menganut sistem demokrasi memang telah diberikan hak yang luas untuk bisa ikut menentukan bagaimana nasib bangsa ke depannya.

Rocky kaprawi meminta kepada kawan-kawan milenial untuk tidak melakukan tindakan golput pada Pemilu tahun 2024 mendatang, dan menjadi pelopor demokrasi yang sehat dan aman.

Peran generasi milenial sangatlah besar dalam pesta Demokrasi 2024 ini, sebab generasi milenial akan menjadi salah satu penentu arah gerak bangsa kedepan.

Maka dari itu, dirinya berpesan kepada para pemuda agar mereka tidak sampai apatis bahkan melakukan golput dalam Pemilu 2024.

Rocky juga berpesan kepada para kawan mawan milenial untuk terus menghasilkan karya dan apabila kaum milenial ada yang tertarik berpolitik supaya tidak takut untuk menggeluti nya.

Menurutnya, dengan mengikuti pemilu dan menggunakan hak suara yang mereka miliki, berarti para pemuda tersebut telah turut berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pada akhirnya, Peran para generasi penerus bangsa ini sungguh sangat penting untuk kemajuan bangsa kedepan.

Dengan mengikuti kegiatan Pemilu 2024 dan tidak golput, sebenarnya sudah merupakan bentuk kontribusi awal untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kemudian selanjutnya, apabila para milenial ini ingin untuk menjadi bagian besar, maka mereka memang harus bisa menjadi seorang agen penerus pembangunan bangsa.

Pembangunan tersebut dilakukan secara mental dan juga fisik dengan terus mengambil peranan lebih dalam berbangsa di negeri tercinta ini.

Menurut Anthaka dari divisi SDM dan Sosialisasi KPU, pemuda yang melakukan tindakan Golput adalah hal yang tidak baik dan tidak mencerminkan pemuda yang ingin membuat kemajuan bangsa.

“Jangan lakukan Golput,justru apabila para pemuda melakukan golput, apalagi sudah masuk kategori pemilih pemuda, yang sudah memiliki hak suara namun tidak digunakan, maka tindakan tersebut merupakan hal yang salah dan tidak seharusnya dilakukan.” jelas Anthaka.

Lanjut Anthaka, “Apalagi generasi milenial yang telah memiliki hak untuk bersuara dalam ajang pesta Demokrasi Pemilu 2024, maka sudah waktunya bagi para pemuda tersebut turut bersuara dan ikut dalam penentuan nasib bangsa ini ke depannya.

Dengan tegas Anthaka mengungkapkan bahwa tindakan golput adalah bukan jargon yang hebat dan keren, Justru Sama sekali tidak pantas apabila terdapat seorang milenial yang dirinya malah berbangga diri ketika melakukan golput.

Pasalnya, dia menilai bahwa apapun yang netral atau golput, maka sejatinya nilainya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan yang sudah ada atau ketetapan hati untuk memilih dan menentukan serta bersuara.

Justru golput adalah menunjukkan bahwa para milenial tersebut lemah karena tidak bisa menentukan dan berpendapat

Bukan hanya itu, ketika para pemuda tersebut melakukan golput, maka berarti sama saja bahwa mereka sama sekali tidak peduli ketika melihat bagaimana kesengsaraan rakyat yang sedang terjadi.

Para pemuda tersebut juga terkesan sama sekali tidak ingin untuk melakukan perubahan jika mereka memutuskan golput.

Padahal, jiwa muda yang sejati seharusnya merupakan jiwa pemimpin, yang sama sekali tidak akan tinggal diam untuk negaranya lebih baik.

Maka dan itu, satu-satunya pilihan terbaik yang bisa dilakukan oleh para pemuda adalah dengan ikut berkontribusi nyata menjadi bagian dari demokrasi di Indonesia dengan tidak golput.

Melakukan golput pada pergelaran Pemilu 2024 mendatang sama sekali bukanlah sebuah pilihan.

Terlebih bagi para generasi milenial yang mana nasib dan masa depan bangsa ini ke depannya berada dan ditentukan oleh tangan mereka.

Golput bukan solusi. (*)

 

Komentar