Musi Rawas, Kabarkan.co.id – Menindaklanjuti anjloknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, DPRD Kabupaten Musi Rawas (Mura), melalui Komisi I dan II bakal mengundang sejumlah pengusaha sawit dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kabupaten Mura.
Demikian disampaikan Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mura, dari Fraksi Golkar, H Nawawi kepada kabarkan.co.id, pasca inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah PKS, bersama Anggota DPRD Mura Komisi I dan II, pada Rabu (18/5/2022).
H Nawawi menerangkan, saat sidak, terungkap bahwa salah satu PKS, ada yang tidak memiliki kebun dan hanya menampung TBS dari masyarakat dan perusahaan perkebunan lainnya.
“Tapi ada juga PKS yang punya kebun dan pabrik CPO sendiri. Tetapi, sejak menjelang lebaran, mereka (PKS, red) itu tutup dan mesin PKS sedang dalam perbaikan,” terang H Nawawi, Kamis (19/5/2022).
Ia menambahkan, pada Rabu (18/5/2022), ada PKS yang mulai beroperasi kembali dan menerima TBS masyarakat. Untuk itu, Tim Komisi I dan II DPRD Mura, lanjut dia, mencoba menggali informasi terkait standar harga pembelian TBS dari kedua perusahaan tersebut yang mengacu pada harga penjualan CPO.
“Hasilnya, terhitung mulai 19 Mei 2022, harga TBS luar di salah satu PKS dikisaran Rp1.840 per kg. Sedangkan PKS lainnya, di harga Rp1.925 per kg,” paparnya.
Menurutnya, harga yang ditetapkan kedua perusahaan itu, belum memenuhi standar harga yang ditetapkan pihak Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) belum lama ini yang menetapkan rata-rata harga CPO senilai Rp15.726 per kg, rata-rata harga inti Rp10.774 per kg, dengan besarnya Indek ‘K’ mencapai 91,80 persen.
“Ya, kalau menurut kawan-kawan pabrik kelapa sawit (PKS), jika CPO seharga Rp15 ribuan, maka harga TBS semestinya dikisaran Rp3.500 per kg,” katanya.
Untuk itu, sambung H Nawawi, dalam waktu dekat Tim Gabungan Komisi I dan II DPRD Mura, akan mengundang sejumlah pengusaha sawit dan PKS, guna mendalami temuan hasil sidak kemarin, terkait perbedaan antara harga acuan yang ditetapkan Disbun Sumsel dengan fakta di lapangan.
“Untuk sementara, kesimpulannya perbedaan standar harga itu, disebabkan mekanisme pasar dan kualitas TBS yang sedang menumpuk,” pungkasnya. (dod)
Komentar